-->

Begini tips dan cara Mengatasi Kepala Anak Benjol Akibat Terjatuh

Mengatasi Kepala Anak Benjol Akibat Terjatuh

Mengatasi Kepala Anak Benjol Akibat Terjatuh dan terbentur benda keras, anak terjatuh, anak menangis, bayi, balita, buah hati
(Anak menangis, picture by pixabay. com)
Ketika anak tersayang sedang asik bermain dan berlari-lari, terkadang kita para Orang tua membiarkan anak yang sedang ceria tersebut dan membiarkan anak aktif, namun ada juga beberapa Orang tua yang khawatir aapabila anak berlari-lari akan mengalami resiko terjatuh, namun terlepas dari hal itu, Kadangkala dalam keadaan apapun anak bisa saja terjatuh dengan tidak sengaja, misal berlari-lari namun anak padahal sedang mengantuk tapi tetap ingin bermain, atau lantai yang licin dan sebagainya. Untuk itu kita sebagai Orang tua perlu mengetahui bagaimana Mengatasi kepala anak benjol akibat terjatuh atau terbentur benda keras.

Mengatasi kepala anak benjol akibat terjatuh yang harus dilakukan pertama kali adalah Hindarkan kita dari rasa panik yang akan membuat kita menjadi gegabah dalam bertindak dan juga akan membuat anak menjadi panik dan menangis.
Seperti yang sudah dilansir dan dirangkum dalam situs alodokter, dr. Nadia Nurotul Fuadah mengatakan :
Apabila Terjatuh dari ketinggian, dapat dikatakan dalam kondisi yang ringan dan kondisi berbahaya. 

Namun yang perlu diwaspadai pasca cidera di kepala, umumnya ditandai dengan:
1. Adanya Pendarahan luar
2. Muntah-muntah yang menyembur
3. Anak menjadi sangat rewel, dan tampak kesakitan
4. Adanya Penurunan kesadaran
5. Bahkan menjadi Kejang

Namun apabila anak tidak mengalami gejala seperti tersebut, maka pada umumnya kondisi tersebut bersifat ringan.

Cara Mengatasi Kepala Anak Benjol Akibat Terjatuh Untuk Kondisi yang bersifat ringan, Sebagai langkah awal, sebaiknya melakukan hal berikut:


1. Sebaiknya Hindari memijat dan mengurut benjolan
2. Lakukan Kompres dengan perlahan pada benjolan yang timbul tersebut  dengan air hangat
3. Sebaiknya Hindari mengoleskan salep apapun pada bagian benjolan tanpa adanya saran dari dokter


Diharapkan benjolan akan hilang dengan sendirinya, Apabila benjolan pasca cidera ringan di kepala tidak hilang dengan sendirinya setelah dalam waktu 1 minggu, sebaiknya memeriksakan anak ke dokter, untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Apabila diperlukan, dokter bisa melakukan pemeriksaan CT scan atau rontgen.

Pendapat terkait yang telah Dilansir dan dirangkum dari halaman kesehatan tribunnews, dr Attila Dewanti, Dokter anak spesialis neurologi mengatakan, bahwa respons terhadap suatu cedera pada otak anak adalah berbeda dengan cedera pada orang dewasa. Pada Struktur anatomis anak belum matur, dan fisiologi otak anak pun berbeda dengan fisiologi otak pada orang dewasa. Oleh sebab itu, para orangtua sebaiknya harus mengenali adanya gejala yang perlu diwaspadai apabila terjadi cedera kepala pada anak.

Menurut dr Attila Dewanti, yang intinya beliau mengatakan:
Para orangtua tidak perlu panik apabila terjadi benturan keras pada anak yang menimbulkan memar, benjol, dan berdarah. Beberapa tanda tersebut belum dapat dipastikan menunjukkan adanya kondisi pada gegar otak. Hal tersebut bisa lebih dikarenakan adanya pendarahan di kulit kepala anak.


Benturan ringan dan berbahaya, apabila bernturan berbahaya bisa saja terjadi Gejala gegar otak yang gejalanya dapat langsung muncul atau juga tertunda.
Apabila terjadi secara langsung, terlihat pada kondisi anak yang cenderung tidak sadar diri, tidak bisa menggerakkan anggota badan, Terganggu pada proses bicaranya sesaat setelah terjadi benturan. 

Tetapi berbagai gejala gegar otak tersebut dapat tertunda hingga beberapa hari.
Hal yang harus diwaspadai adalah apabila pada anak yang terjatuh muncul gejala seperti di bawah ini:
1. Gelisah bahkan kejang
2. Tidak sadarkan diri dan sering bengong
3. Sakit kepala dan bahkan Muntah
4. Aktivitas menjadi berkurang atau Tangan dan kaki tiba-tiba lumpuh
5. Terganggunya Penglihatan dan proses Bicara
6. Cenderung menjadi cengeng dan lebih banyak tidur, hal ini terjadi Pada bayi.
7. Keluar darah atau cairan otak melalui lubang hidung, atau juga mulut, dan telinga.


Pada anak yang berusia di bawah dari 2 tahun, proses CT scan tidak perlu dilakukan Dengan Catatan Status mental anak dan perilaku normal, tidak didapati adanya hilang kesadaran yang kurang dari 5 detik. Namun tetap sebaiknya periksakan anak ke dokter ahli, dan juga agar mengetahui apakah ada kondisi hematoma kulit kepala atau tidak ada fraktut tengkorak pada anak.

Pada anak dengan usia diatas 2 tahun, CT-scan juga tidak perlu dilakukan, dengan catatan apabila kondisi anak:
1. Status mental anak normal
2. Anak Tidak pingsan
3. Anak Tidak muntah
4. Anak Tidak merasakan sakit kepala yang hebat

Namun terlepas dari hal tersebut di atas, sebaiknya kita para Orang tua lebih waspada ketika mengasuh anak dan bermain bersama anak, walaupun anak sedang ceria dan aktif, sebaiknya tetap tidak lepas pantauan dari anak, agar menjadi salah satu usaha untuk menghindarkan hal-hal yang tidak diinginkan terjadi pada anak kesayangan


Semoga bermanfaat



Media ini adalah Sarana Informasi, tidak menggantikan teori dan fakta dari para ahli di bidangnya. Silahkan kritikan dan saran jika terdapat kesalahan dalam penulisan teori dan fakta yang ada. Sebaiknya Segera Konsultasikan masalah kesehatan pada dokter ahli di bidangnya.

Sumber Referensi
Google, alodokter, tribun